Tuty Andriani Blog Viewer

Rabu, 29 April 2015

Preeklamsia pada ibu Hamil

Preeklamsia pada ibu Hamil

Preeklamsia adalah tekanan darah tinggi pada ibu hamil dan kelebihan kadar protein dalam urine. Tekanan darah ibu hamil yang mengalami preeklamsia biasanya di atas 130/90 (normal 120/80). Namun ibu hamil baru disebut preeklamsia bila usia kehamilan sudah menginjak 20 minggu ke atas. Preeklamsia biasanya terjadi pada kehamilan pertama. Penyebab pasti preeklamsia hingga saat ini belum diketahui dengan jelas. Diduga karena kondisi plasenta yang tidak tertanam dengan baik, kekurangan oksigen atau ada gangguan pada pembuluh darah si ibu.


Faktor yang menyebabkam pereklamsi :

1. Faktor makanan

Makanan diduga juga bisa menyebabkan preeklamsia pada kehamilan. Kekurangan kalsium pada tubuh ibu hamil yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang berujung pada preeklamsia. Kalsium dapat membantu menjaga pembuluh darah dan menjaga tekanan darah tetap normal. Demikian pula, kekurangan protein, protein yang berlebihan, minyak ikan, vitamin D dan faktor makanan lainnya juga berperan sebagai penyebab preeklamsiaa.

2. Obersitas

Obesitas juga disebut-sebut sebagai penyebab lain preeklamsia. Indeks masa tubuh yang tinggi berkaitan dengan diabetes, tekanan darah tinggi serta resistensi insulin, dapat mempengaruhi sistem inflamasi.


Cara pencegahan preeklamsia:

Untuk mencegah preeklamsia, perempuan yang berencana hamil harus rutin melakukan cek kesehatan. Cek kesehatan yang wajib dilakukan adalah cek tekanan darah tinggi dan cek kesehatan lain seperti diabetes, lupus, tiroid, dan ginjal. Saat hamil, cek kehamilan perlu dilakukan lebih sering, minimal satu bulan sekali. Selain itu makanlah makanan yang bergizi dan kurangi konsumsi garam, makanan berlemak, serta istirahat yang cukup. Jangan minum sembarang obat. Mintalah obat dari dokter supaya dosisnya terjaga dan tidak membahayakan janin.

Klasifikasi preeklamsia :


Pre-eklamsia ringan

Pre-eklamsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai protein urin dan atau edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah kehamilan. Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas (Rukiyah, 2010).
Gejala klinis pre eklamsi ringan meliputi :
a. Kenaikan tekanan darah sistol 30 mmHg atau lebih, diastol 15 mmHg atau lebih dari tekanan darah sebelum hamil pada kehamilan 20 minggu atau lebih atau sistol 140 mmHg sampai kurang 160 mmHg, diastol 90 mmHg sampai kurang 110 mmHg.
b. Edema pada pretibia, dinding abdomen, lumbosakral, wajah atau tangan
c. Proteinuria secara kuantitatif lebih 0,3 gr/liter dalam 24 jam atau secara kualitatif positif
d. Tidak disertai gangguan fungsi organ
e. Pre-eklamsia berat

Preeklamsia berat

Preeklamsia berat dalah suatu komplikasi kehamilan yang di tandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atu lebih disertai protein urin dan atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih (Rukiyah, 2010).
 Gejala dan tanda pre eklamsia berat :
a. Tekanan darah sistolik >160 dan diastolik >110 mmHg atau lebih.
b. Proteinuria > 3gr/liter/24 jam atau positif 3 atau positif 4
c. Pemeriksaan kuatitatif bisa disertai dengan :
d. Oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam
e.Adanya gangguan serebral, gangguan visus, dan rasa nyeri di epigastrium.
f. Terdapat edema paru dan sianosis.
g. Gangguan perkembangan intra uterin h. Trombosit < 100.000/mm3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cute Red Bow Tie Pointer