FERTILISASI dan IMPLANTASI
Pembuahan
atau fertilisasi adalah proses pertemuan atau penyatuan antara sel telur dan
sel sperma. Fertilisasi terjadi di tuba fallopi, tepatnya terjadi diampila
tuba, pada hari ke 11 dan ke 14 dalam siklus menstruasi. Ovum memerlukan waktu
4 sampai 5 hari untuk mencapai Rahim, tetapi hanya dapat dibuahi paling baik
dalam 6 sapai 12 jam pertama. Jika sel telur pada ovarium telah masak akan
dilepaskan dari ovarium. Pelepasan telur dari ovarium disebut ovulasi. Sel
ovulasi sel telur ditangkap oleh infundibulum dan segera menuju ke tuba
fallopi. Kadar estrogen yang timggi mengakibatkan meningkatnya gerakkan silia
tuba untuk dapat menangkap ovum dan menggerakkannya sepanjang tuba. Saat
ejakulasi jumlah sperma yang ditampung adalah 200-300 juta. Namum hanya satu
yang dapat membuahi ovum. Sebelum sperma dan sel telur bertemu, maka akan
terjadi tiga fase yaitu :
a. Tahap
penembusan korona radiata
Dari 200-300 juta hanya 300-500
yang sampai ke tuba fallopi yang bisa menembus korona radiata karena sudah
mengalami proses kapasitasi.
b. Penembusan
zona pellusida
Zona pellusida adalah sebuah
perisai glikoprotein disekeliling ovum yang memermudah dan mempertahankan
pengikatan sperma dan menginduksi reaksi akrosom. Spermatozoa ternyata bisa menempel di zona pellusida tetapi hanya
satu yang terlihat menembus oosit.
c. Tahap
penyatuan oosit dan membrane sel sperma
Setelah menyatu maka akan
dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom diploid (44 autosomdan 2 gonosom) dan
terbentuk jenis kelamin baru (XX untuk wanita dan XY untuk laki-laki).
Dalam
beberapa jam setelah pembuahan, mulai terjadi pembelahan zigot selama riga hari
( mulai dari 2 sel, 4 sel, 8 sel, dan 16 sel/blastomer). Setelah 3 hari sel-sel
tersebut akan membelah membentuk buah arbei dari 16 sel disebut morulla (4
hari). Saat morulla memasuki rongga Rahim, cairan mulai menembus zona pellusida
masuk ke ruang antar sel yang ada dimasa sel dalam. Berangsur-angsur ruang
antar sel menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga atau blastokel
sehingga disebut blastokista (4-5 hari). Sel yang ada dibagian dalam disebut
dengan embrioblas dan bagian luar disebut dengan trofoblas. Zona pellusida
akhirnya menghilang sehingga dapat memasuki dinding Rahim dan siap
berimplantasi (5-6 hari) dalam bentuk blastokista tingat lanjud.
2. Implantasi
Implantasi adalah peristiwa tertananmnya atau bersarangmya sel telur yang telah dinuahi kedalam endometrium, Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri bagian anterior atau posterior. pada saat implantasi, selaput lendir rahim sedang berada pada fase sekretorik (2-3 hari setelah ovulasi). pada saat ini kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok-kelok, jaringan ni mengandung banyak cairan.
Blastokista tingkat lanjud diselubungi oleh trofoblas yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. ketika blastokista mencapai rongga rahim, jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel besar yang banyak mengandung glikogen, serta mudah dihancurkan oleh trofoblas. Blastila dengan bagian yang berisi massasel dalam akan mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang emudian sembuh dan menutup lagi. Itu sebabnya, terkadang saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua.
2. Implantasi
Implantasi adalah peristiwa tertananmnya atau bersarangmya sel telur yang telah dinuahi kedalam endometrium, Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri bagian anterior atau posterior. pada saat implantasi, selaput lendir rahim sedang berada pada fase sekretorik (2-3 hari setelah ovulasi). pada saat ini kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok-kelok, jaringan ni mengandung banyak cairan.
Blastokista tingkat lanjud diselubungi oleh trofoblas yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. ketika blastokista mencapai rongga rahim, jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel besar yang banyak mengandung glikogen, serta mudah dihancurkan oleh trofoblas. Blastila dengan bagian yang berisi massasel dalam akan mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang emudian sembuh dan menutup lagi. Itu sebabnya, terkadang saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar