A. Pengertian
Masa Nifas
Masa nifas adalah masa sejak selesainya persalinan hingga
pulihnya alat-alat kandungan dan anggota badan serta psikososial yang
berhubungan dengan kehamilan/persalinan selama 6 minggu.
B. Respon Orangtua Terhadap Bayi Baru Lahir
Menjadi orangtua merupakan krisis tersendiri dan mereka
harus dapat melewati masa transisi. Berikut adalah masa transisi pada
postpartum yang harus diperhatikan oleh pasangan.
a. Fase
Honeymoon
Adalah fase setelah anak lahir dan terjadi kontak yang
lama antara ibu, ayah, dan anak. Masa ini dapat dikatakan sebagai psikis
honeymoon yang memerlukan hal – hal romantis, masing – masing saling
memperhatikan anaknya dan menciptakan hubungan yang baru.
b. Bounding
Attachment
Bounding merupakan satu langkah awal unutk mengungkapkan perasaan
afeksi ( kasih sayang ). Attachment merupakan interaksi antara ibu dan bayi
secara spesifik sepanjang waktu. Bounding attachment adalah kontak awal antara
ibu dan bayi setelah kelahiran, untuk memberikan kasih sayang yang
merupakan dasar interaksi antara keduanya secara terus – menerus. Dengan kasih
sayang yang diberikan terhadap bayinya maka akan terbentuk ikatan antara orang
tua dan bayinya.
Bounding attachment ini dimulai sejak dini
bagitu bayi dilahirkan / pada kala IV. Bonding adalah suatu istilah untuk
menerangkan hubungan antara ibu dan anak, sedangkan attachment adalah suatu
keterikatan antara orang tua dan anak.
Dalam menjalani
adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase sebagai berikut :
a. Fase taking in
Merupakan periode
ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari kedua setelah
melahirkan. Pada saat itu focus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri.
Pengalaman selama proses persalinan sering berulang diceritakannya. Hal ini
membuat cenderung ibu menjadi pasif terhadap lingkungannya.
b. Fase taking hold
Periode yang
berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase ini ibu merasa
khawatir akan ketidakmampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi.
Pada fase ini ibu memerlukan dukungan karena saat ini merupakan kesempatan yang
baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya sehingga
timbul percaya diri.
c. Fase letting go
Menerima tanggung jawab
akan peran barunya yang verlangsung sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu sudah
dapat menyesuaikan diri, merawat diri dan bayinya sudah meningkat. Ada kalanya,
ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya keadaan ini disebut
baby blues.
C. Gangguan Psikologis
pada Masa Nifas
1. Baby blues
a. Pengertian
Gangguan efek
ringan (
gelisah, cemas, lelah ) yang
sering tampak dalam minggu pertama setelahh persalinan.
b. Faktor Penyebab
1) Faktor Hormonal
Berupa perubahan kadar estrogen, progesteron,
prolaktin,dan estriol yang yang terlalu rendah.
2) Faktor Usia.
3) Pengalam dalam proses
kehamilan dan persalinan.
4) Adanya perasaan belum
siap menghadapi lahirnya bayi.
5) Latar
belakang psikososial wanita yang bersangkutan, seperti tingkat pendidikan,
status perkawinan, kehamilan yang tidak diinginkakan, riwayat gangguan kejiwaan
sebelumnya, sosial ekonomi, serta keadekuatan dukungan sosial lingkungannya.
c. Gejala
Reaksi depresi/sedih, menagis, mudah tersinggung atau
iritabilitas, cemas, labil perasaan, cendrung menyalahkan diri sendiri,gangguan
tidur dan gangguan nafsu makan.
d. Pencegahan
1) Beristirahat ketika bayi
tidur
2) Berolah raga ringan,
ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu
3) Tidak perfeksionis dalam
hal mengurusi bayi
4) bicarakan rasa cemas dan
komunikasikan
5) bersikap fleksibel dan
bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru
D. Depresi Post
partum
1. Pengertian
Depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan
berlangsung selama 30 hari.
2.Faktor Penyebab
a. Faktor
konstitusional
Gangguan post partum berkaitan dengan riwayat obstetri
yang meliputi riwayat hamil sampai bersalin, serta adanya komplikasi atau tidak
dari kehamilan dan persalinan sebelumnya.
b. Faktor fisik
Tetrjadi karena ketidakseimbangan hormonal, Hormon yang
terkait dengan terjadinya depresi post partum adalah prolaktin, steroid dan
progesterone.
c. Faktor
psikologi
Paraliahan yang cepat dari keadaan “ 2 dalam 1 “, pada
akhir kehamilan menjadi dua individu. Yaitu ibu dan anak yang bergantung pada
penyesuaian psikologis individu.
3. Gejala
a. Kelelahan
dan perubahan mood
b. Gangguan
nafsu makan dan gangguan tidur
c. Tidak
mau berhubungan dengan orang lain
d. Tidak mencintai bayinya
dan ingin menyakiti bayinya atau dirinya sendiri.
4.Pencegahan
Untuk mencegah terjadinya depresi post partum sebagai
anggota keluarga harus memberikan dukungan emosional kepada ibu dan jangan
mengabaikan ibu bila terlihat sedang sedih, dan sarankan pada ibu untuk
beristirahat dengan baik, berolahraga yang ringan, berbagi cerita dengan orang
lain, bersikap fleksible, bergabung dengan orang-oarang baru, sarankan untuk
berkonsultasi dengan tenaga medis.
E. Post Partum Psikosa
1. Pengertian
Depresi yang paling berat, terjadi pada minggu pertama
dalam 6 minggu setelah melahirkan.
2.Faktor Penyebab
a. Faktor
sosial kultural (dukungan suami dan keluarga, kepercayaan atau etnik ).
b. Faktor obstetrik dan
ginekologik ( kondisi fisik ibu dan kondisi fisik bayi ).
c. Karakter
personal seperti harga diri yang rendah.
d. Perubahan hormonal yang
cepat.
e. Marital
disfungsion atau ketidak mampuan membina hubungan dengan orang lain yang
mengakibatkan kurangnya dukungan.
f. Unwanted
pregnancy atau kehamilan tidak di inginkan
g. Merasa terisolasi.
3. Gejala
a. Curiga
berlebihan
b. Kebingungan
c. Sulit
konsentrasi
d. Bicara meracau atau
inkoheren
e. Pikiran
obsesif ( pikiran yang menyimpang dan berulang-ulang )
f. Impulsif
( bertindak diluar kesadaran )
4. Pencegahan
a) Pelajari diri sendiri
Pelajari dan mencari informasi mengenai depresi dan
psikosa pospartum, sehingga ibu dan keluarga sadar terhadap kondisi ini. Apabila
terjadi, maka akan segera mendapatkan penanganan yang tepat.
b) Tidur dan makan
yang cukup
Diet nutrisi penting untuk kesehatan, lakukan usaha yang
terbaik dengan makan dan tidur yang cukup. Keduanya penting dalam periode
pospartum.
c) Olahraga
Merupakan kunci untuk mengurangi depresi postpartum, lakukan peregangan selama 15 menit dengan berjalan kaki setiap hari, sehingga membuat ibu menjadi lebih rileks dan lebih menguasai emosional yang berlebihan.
Merupakan kunci untuk mengurangi depresi postpartum, lakukan peregangan selama 15 menit dengan berjalan kaki setiap hari, sehingga membuat ibu menjadi lebih rileks dan lebih menguasai emosional yang berlebihan.
d) Beritahukan perasaan ibu
Jangan takut untuk mengutarakan perasaan ibu dan
mengekspresikan yang ibu inginkan dan butuhkan demi kenyamanan ibu. Jika
mempunyai masalah, segera beritahukan kepada orang yang dipercaya ataupun orang
yang terdekat.
e) Dukungan dari keluarga
dan orang-orang terdekat
Dukungan dari orang terdekat dari mulai kehamilan,
persalinan dan pospartum sangat penting, yakinkan diri ibu bahwa keluarga
selalu berada disamping ibu setiap ada kesulitan.
f) Persiapan
diri dengan baik
Persiapan sebelum persalinan sangat diperlukan, ikutlah
kelas hamil, baca buku-buku yang dibutuhkan.
g) Lakukan pekerjaan rumah
tangga
h) Pekerjaan rumah tangga
sedikit banyak dapat membantu ibu melupakan golakan perasaan yang terjadi
selama periode pospartum. Kondisi anda yang belum stabil, bisa ibu curahka
dengan memasak atau membersihkan rumah.
i) Dukungan
emosional
Minta dukungan emosional
dari keluarga dan lingkungan sehingga ibu dapat mengatasi rasa frustasi atau
stress. Ceritakan pada mereka mengenai perubahan yang ibu rasakan, sehingga ibu
merasa lebih baik dari setelahnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar