Korio
karsinoma adalah tumor ganas yang berasal dari jaringan yang mengandung
trofoblas, seperti: lapisan trofoblas ovum yang sedang tumbuh, vili dari
plasenta, gelembung mola, dan emboli sel-sel trofoblas dimanapun di dalam tubuh
(Dito,2008). Koriokarsinoma ialah suatu keganasan, berasal dari jaringan
trofoblas dan kanker yang bersifat agresif, biasanya dari plasenta. Hal ini
ditandai dengan metastase perdarahan yang cepat ke paru-paru (Wikipedia, 2009).
Etiologi
Etiologi terjadinya koriokarsinoma belum jelas diketahui. Trofoblas normal cenderung menjadi invasive dan erosi pembuluh darah berlebih-lebihan. Metastase sering terjadi lebih dini dan biasanya sering melalui pembuluh darah jarang melalui getah bening. Tempat metastase yang paling sering adalah paru – paru ﴾75%﴿ dan kemudian vagina ﴾50%﴿. Pada beberapa kasus metastase dapat terjadi pada vulva, ovarium, hepar, ginjal, dan otak ﴾Cunningham, 1990﴿. Wikipedia, 2009 menyebutkan bahwa koriokarsinoma selama kehamilan bisa didahului oleh:1. Mola hidatidosa ( 50% kasus ) 2. Aborsi spontan ( 20% kasus ) 3. Kehamilan ektopik ( 2% kasus ) 4. Kehamilan normal ( 20-30% kasus)
Etiologi terjadinya koriokarsinoma belum jelas diketahui. Trofoblas normal cenderung menjadi invasive dan erosi pembuluh darah berlebih-lebihan. Metastase sering terjadi lebih dini dan biasanya sering melalui pembuluh darah jarang melalui getah bening. Tempat metastase yang paling sering adalah paru – paru ﴾75%﴿ dan kemudian vagina ﴾50%﴿. Pada beberapa kasus metastase dapat terjadi pada vulva, ovarium, hepar, ginjal, dan otak ﴾Cunningham, 1990﴿. Wikipedia, 2009 menyebutkan bahwa koriokarsinoma selama kehamilan bisa didahului oleh:1. Mola hidatidosa ( 50% kasus ) 2. Aborsi spontan ( 20% kasus ) 3. Kehamilan ektopik ( 2% kasus ) 4. Kehamilan normal ( 20-30% kasus)
Faktor-faktor
yang menyebabkan antara lain:
1.
Faktor ovum Ovum memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terlambat
dikeluarkan.
2.
Immunoselektif dari trofoblast Yaitu dengan kematian fetus, pembuluh darah pada
stroma villi menjadi jarang dan stroma villi menjadi sembab dan akhirnya
terjadi hyperplasia sel- sel trofoblast.
3.
Keadaan sosial ekonomi yang rendah Keadaan sosial ekonomi akan berpengaruh
terhadap pemenuhan gizi ibu yang pada akhirnya akan mempengaruhi pembentukan
ovum abnormal yang mengarah pada terbentuknya molahidatidosa.
4.
Paritas tinggi Ibu dengan paritas tinggi, memiliki kemungkinan terjadinya
abnormalitas pada kehamilan berikutnya, sehingga ada kemungkinan kehamilan
berkembang menjadi mola hidatidosa dan berikutnya menjadi koriokarsinoma.
5.
Kekurangan protein Sesuai dengan fungsi protein untuk pembentukan jaringan atau
fetus sehingga apabila terjadi kekurangan protein saat hamil menyebabkan
gangguan pembentukan fetus secara sempurna yang menimbulkan jonjot-jonjot
korion
6.
Infeksi virus dan faktor kromosom
Tanda
dan Gejala
Karena
koriokarsinoma merupakan penyakit yang bisa menyerang banyak bagian tubuh
manusia, maka klienpun akan merasakan banyak tanda dan gejala, antara lain:
1.
Peningkatan jumlah kadar ß-hCG
a.
Kadar ß-hCG normal pada tiap umur kehamilan berbeda, dari 5-25 IU/ml.
b.
Kadar ß-hCG yang dianggap mola < 100.000 IU/urine 24jam
c.
Kadar ß-hCG yang dianggap kanker adalah > 100.000 IU/urine 24jam >40.000
u/ml dalam interval lebih dari 4 bulan.
2.
Perdarahan per vaginam
3.
Batuk berdarah dan sesak nafas
4.
X-ray dada menunjukkan adanya perembesan cairan di ujung kedua paru- paru
5.
Sakit kepala dan hemiplegi
6.
Sakit tulang belakang
7.
Perut bengkak dan sklera menjadi kuning
8.
Hilang selera makan dan berat badan turun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar