A. Perkembangan
Masa Kanak-Kanak Awal
Masa kanak-kanak dimulai
setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia 2th
sampai saat anak matang secara seksual, yakni kira-kira usia 13 th untuk wanita
dan 14 th untuk pria. Selama period ini {kira-kira 11 th bagi wanita dan 12 th
bagi pria } terjadi sejumlah perubahan yang signifikan, baik secara fisik
maupun psikologis , sejumlah ahli embagi masa kanak-kanak menjadi 2 yaitu:
1. Masa
kanak-kanak awal, berlangsung dari unur 2 th sampai umur 6 th
2. Masa
anak-anak akhir berlangsung dariumur 6 th sampai anak matang secara seksual.
Masa kanak-kanak awal
adalah masa yang sangat penting, karena dalam rentang 5 masa kanak-kanak
{Pranatal, masa bayi dan terlatih,masa kanak-kanak pertama, masa kanak-kanak
kedua dan masa remaja }, pribadi dan sikap seseorang dibentuk. Bila pada masa
penting itu seseorang anak :” salah bentuk”, akibatnya bisa fatal. Hal kerap
dilakukan oarang tua, guru, atau orang dewasa karena mereka memiliki
pengetahuan yang minim mengenai perkembangan anak.
Pada awal masa
kanak-kanak dianggap sebagai saat belajar untuk mencapai berbagai keterampilan karena
anak senang mengolang, hal mana belajar ketrampilan. Awal masa kanak-kanak
ditandai oleh moralitas dengan paksaan, suatu masa dimana anak belajar mematuhi
peraturan secara otomatis melalui hukuman dan pujian. Periode ini juga masa
menegakan disiplin dengan cara berbeda, ada yang dikenakan disiplin yang
otoriter, lemah, dan demokratis.
Awal masa kanak-kanak
sering dianggap sebagai usia kritis dalam penggolongan peran seks, karena pada
saat ini sejumlah aspek penting dalam penggolongan peran seks dikuasai terutama
belajar arti stereotip peran seks dan menerima serta memacukan peran seks yang
disetujui oleh kelompoknya. Ciri khas yang dimiliki fase ini adalah
perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia sosial belajar bergaul dengan
orang lain.
B. Perkembangan
Fisik
Selama masa anak-anak
awal, pertumbuhan fisik berlangsung lambat dibandingkan dengan tingkat
pertumbuhan selama masa bayi. Pertumbuhan fisik yang lambat ini berlangsung
sampai mulai munculnya tanda-tanda pubertas, yakni kira-kira dua tahun
menjelang anak matang secara seksual dan pertumbuhan fisik kembali berkembang
pesat. Meskipun selama masa kanak-kanak pertumbuhan fisik mengalami perlambatan,
namun ketrampilan-ketrampilan motorik kasar dan motorik halus justru berkembang
pesat.
1. Tinggi dan berat badan
Selama masa anak-anak
awal, tinggi rata-rata anak bertumbuh 2,5 inci dan berat badan bertambah antara
2,5 kg.. ketika anak usia prasekolah bertumbuh makin besar, presentase
pertumbuhan dalam tinggi dan berat berkurang setiap tahun. Selama masa ini baik
laki-laki maupun perempuan terlihat makin langsing, sementara batang tubuh
mereka makin panjang.
2. Perkembangan otak
Diantara perkembangan
fisik yang sangat penting selama masa anak-anak awal ialah perkembangan otak
dan sistem syaraf yang berkelanjutan. Meskipun otak terus bertambah pada masa
awal. Namun tidak sepesat pada masa bayi mencapai usia 2 tahun, ukuran otaknya
rata-rata 75% dari otak orang dewasa, dan pada usia 5 tahun ukuran otaknya
telah mencapai sekitar 90% otak orang dewasa. Beberpa pertambahan ukuran otak
juga disebabkan oleh pertambahanmyelination, yaitu suatu proses
dimana sel-sel urat saraf ditutup dan disekat dengan suatu lapisan
sel-sel pada lemak. Proses ini berdampak terhadap peningkatan kecepatan
informasi yang berjalan melalui sistem urat saraf. Beberapa ahli psiklogi
perkembangan percaya bahwa myelination adalah penting dalam pematangan sejumlah
kemampuan anak.
3. Postur tubuh
Perbedaan dalam postur
tubuh untuk pertama kali tampak jelas dalam masa anak-anak awal. Ada yang
postur tubuh gemuk lembek atau endomorfik, ada yang kuat berotot (mesomorfik)
dan ada lagi yang relatif kurus (ektomorfik)
4. Tulang dan otot
Tingkat pengerasan otot
bervariaasi pada bagian-bagian tubuh mengikuti hukum perkembangan arah otot
menjadi lebih besar, lebih kuat dan lebih berat, sehingga anak tampak lebih
kurus meskipun beratnya tambah.
5. Perkembangan motorik
Perkembangan fisik masa
anak-anak ditandai dengan berkembangnya ketrampilan motorik, baik kasar maupun
halus, sekitar usia 3 tahun, anak sudah dapat berjalan dengan baik, dan sekitar
usia 4 tahun anak hampir menguasai cara berjalan orang dewasa. Usia 5 tahun
anak sudah terampil menggunakan kakinya untuk berjalan dengan berbagai cara,
seperti maju mundur, jalan cepat, dan pelan-pelan, melompat dan berjingkrak dan
sebagainyayang semuanya dilakukan dengan lebih baik halus dan bervariasi selam
itu anak usia 5 tahun juga dapat melakukan tindakan tertentu secara akurat,
seperti menangkap bola dengan baik, melukis, menggunting, melipat kertas dll.
Secara singkat ada 5
tanda-tanda esensial yang dapat disebut dalam perkemabngan seorang anak antara
akhir tahun pertama dan permulaan usia 4 tahun. Diperiode ini mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Kemungkinan-kemungkinan ini dapat dilihat pada
periode tersebut dalam suatu kenyataan yang ada ekmajuan-kemajuan-kemajuan itu
adalah :
1. Pada
periode ini anak bisa duduk, berdiri, dan berjalan dengan bantuan. Bila anak
berusia 4 tahun ia dapat meloncat-loncat, memanjat, merangkak dibawah meja dan
kursi, dapat melakukan gerakan-gerakan yang kasar dan halus dengan tanan, kaki
dan jari-jarinya.
2. Pada
usia 4 tahun anak sudah dapat berbahasa, ia dapat mengambil bagian secara aktif
dalam percakapan dirumah dengan teman-temanya.
3. Pada
periode ini anak memperoleh pengertian banyak mengenai benda-benda dan
bentuknya, membedakan antara suara yang keras dan lembut, ia dapat mengerti
nama benda dan dapat menanyakan nama benda yang belum diketahui.
4. Kelebihan
untuk aktif, artinya perbuatan tingkah lakunya tidak lagi ditentukan secara
kebetulan sesuai dengan apa yang ada, anak sudah membuat rencana, memikirkan
apa yang akan dilakukan.
5. Pengertian
akan norma-norma pada anak usia 4 tahun juga sudah ada kata-kata baik, buruk,
tidak boleh disebut untuk mengatur tingkah laku.
C. Perkembangan
Kognitif
Menurut pieget,
perkembangan kognitif pada usia ini berada pada periode preoperasional, yaitu
tahapan dimana anak belum mampu mengusai operasi mental secara logis. Yang
dimaksud adalah kegiatan-kegiatan yang diselesaikan secara mental bukan fisik.
Periode ini ditandai dengan berkembangnya respresentasional atau ”synbolic
function” yaiotu kemampuan menggunakan suatu untuk mempresentasikan (mewakili)
sesuatu yang lain dengan menggunakan simbol-simbol (kata-kata, gesture/bahasa
gerak, dan benda). Dapat juga dikatakan sebagai ”simiotic function”, yaitu
kemampuan untuk menggunakansimbol-simbol (bahasa, gambar, tanda, syarat, benda,
gesture atau peristiwa) untuk melambangkan sesuatu kegiatan, benda yang nyata
atau peristiwa-peristiwa.
Perkembangan Atensi
Atensi adalah konsentrasi
terhadap aktifitas mental. Sedangkan menurut Magaget W. Martin menggunakan
istilah atensi untuk menuju pada konsentrasi terhadap suatu tugas mental,
dimana individu mencoba untuk meniadakan stimulus lain yang mengganggu.
Atensi pada anak telah
berkembang sejak masa bayi aspek-aspek atensi yang berkembang selama masa bayi
ini memiliki arti penting selama bertahun-tahun bersekolah. Penelitian telah
menunjukkan bahwa hilangnya atensi (habituation) dan pulihnya atensi
(dishabituation) bila diukur pada 6 bulan pertama masa bayi, berkaitan dengan
tingginya kecerdasan pada tahun-tahun prasekolah.
Perkembangan Emosional
Beberapa jenis emosi yang berkembang pada
masa anak, yaitu sebagai berikut:
a. Takut,
yaitu persaan terancam oleh suatu objek yang dianggap membahayakan
b. Cemas,
yaitu perasaan takut yang bersifat khayalan, yang tidak ada objeknya
c. Marah,
merupakan perasaan tidak senang, atau benci terhadap baik terhadap orang lain,
diri sendiri, atau objek tertentu yang diwujudkan dalam bentuk verbal
(kata-kata kasar/makian/ sumpah serapah), atau nonverbal (seperti mencubit,
menampar, memukul, menendang, dan merusak
d. Cemburu,
yaitu perasaan tidak senangterhadap orang lain yang dipandang telah merebut
kasih sayang kepadanya
e. Kegembiraan,
kesenangan, kenikmatan, yaitu berasal positif, nyaman karena terpenuhi
keinginanya
f. Kasih
sayang, yaitu perasaan senang untuk memberikan perhatian atau perlindungan
terhadap orang lain, hewan, atau benda
g. Phobi,
yaitu perasaan takut terhadap objek yang tidak patut ditakutinya (takut yang
abnormal) seperti takut ulat, ular, kecoa dll
h. Ingin
tahu (curiosity) yaitu perasaan ingin mengenal, mengetahui segala sesuatu atau
objek-objek baik perasaan fisik maupun nonfisik.
Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahas anak berusia prasekolah,
dapat diklasifikasikan kedalam dua tahap yaitu sebagai berikut :
a. Masa
Ketiga (2,0 – 2,6 tahun), yang bercirikan;
1. Anak
sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang sempurna
2. Anak
sudah mampu memahami tentang perbandingan, misalnya burung pipit lebih kecil
daripada burung perkutut
3. Anak
banyak menanyakan nama dan tempat: apa, dimana dan darimana
4. Anak
sudah banyak menggunakan kata-kata yang berawalan dan berakhiran
b. Masa
Keempat (2,6 – 6,0), yang bercirikan;
1. Anak
sudah bisa menggunakan kalimat majemuk beserta anak kalimatnya
2. Tingkat
berpikir anak sudah lebih maju, anak banyak menanyakan soal waktu-sebab akibat
melalui pertanyaan-pertanyan : kapan, kemana, mengapa, dan bagaimana
D. Perkembangan
Psikososial
Jenis hubungan sosial lebih penting
daripada jumlahnya, kalau anak menyenangi hubungan dengan orang lain meskipun
kadang-kadang saja, maka sikap terdapat kontak sosial mendatangkan lebih baik
daripada hubungan sosial yang sering, tetapi sifat hubungannya kurang baik.
Anak yang lebih menyukai interaksi dengan manusia daripada benda akan lebih
mengembangkan kecakapan sosial sehingga mereka lebih populer dari pada anak
yang interaksinya terbatas.
Pada masa prasekolah (terutama mulai usia 4
tahun) perkembangan sosial anak sudah mulai tampak jelas, karena mereka sudah
mulai aktif berhubngan dengan teman sebayanya.
Ciri-ciri perkembangan pada tahap ini
adalah :
1. Anak
sudah mulai tau aturan-aturan, baik dilingkungan keluarganya maupun dalam
lingkungan bermain
2. Sedikit
demi sedikit anak sudah mulai tunduk pada peraturan
3. Anak
sudah mengetahui hak atau kepentingan orang lain
4. Anak
sudah mulai dapat bermain bersama anak-anak lain atau teman sebaya (peer group)
Perkembangan sosial anak sangant
dipengaruhi oleh iklim sosio psikilogis keluarganya. Apabila memperhatikan,
saling membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas keluarga, terjalin komunikasi
antara anggota keluarga dan konsisten dalam melaksanakan aturan, maka anak akan
memiliki kemampuan atau penyesuaian sosial dalam hubungan dengan orang lain.[10]
Perkembangan Permainan
Permainan adalah salah satu bentuk
aktifitas sosial yang dominan pada awal masa anak-anak, sebab anak-anak lebih
menghabiskan waktu lebih banyak waktunya diluar rumah bermain dengan
teman-temannya dibanding dengan terlibat aktifitas lain, karena itu kebanyakan
hubungan sosial dengan teman sebaya dalam masa ini terjadi dalam bentuk
bermainan.
Fungsi Permainan
Hethenington dan Parke, menyebutkan 3
fungsi utama dari permainan, yaitu:
1. Fungsi
kognitif permainan membantu perkembangan kognitif anak karena melalui permainan
anak-anak menjeljahi lingkungannya, mempelajari objek-objek disekitarnya, dan
belajar memacahkan masalah yang dihadapinya
2. Fungsi
sosial permainan dapat meningkatkan perkembangan sosial anak
3. Fungsi
emosi permainan memungkinkan anak untuk memecahkan sebagian dari masalah
emosialnya, belajar mengatasi konflik batin dan kegelisahan
Jenis-Jenis Permainan
Berdasarkan observarsinya terhadap
anak-anak usia 2 hingga 5 tahun Patern menemukan 3 kategori permainan anak-anak
diantaranya sebagai berikut:
1. Permainan
unoccopied, anak memperhatikan dan melihat segala sesuatu yang menarik
perhatiannya dan melakukan gerakan-gerakan bebas dalam bentuk tingkah laku yang
tidak terkontrol
2. Permainan
onlooker, anak melihat dan memperhatikan anak-anak lain bermain
3. Permainan
pararel , anak bermain dengan alat-alat permainan yang sama, tetapi tidak
terjadi kontak antara satu dengan yang lain atau tukar menukat alat permainan[11]
Perkembangan Kepribadian
Masa ini disebut masa Trotzalter, periode
perlawanan atau masa krisi pertama. Krisis ini terjadi karena ada perubahan
yang hebat dalam dirinya, yaitu dia muali sadar akan akunya, dia menyadari
bahwa dirinya terpisah dari lingkungan atau orang lain, dia suka menyebut nama
dirinya apabila berbicara dengan orang lain.
Pada masa ini, berkembang kesadaran dan
kemampuan untuk memenuhi tuntunan dan tanggung jawab. Oleh karena itu agar
tidak berkembang sikap membandel anak yang kurang terkontrol, pihak orang tua
perlu menghadapinya secara bijaksana, penuh kasih sayang, dan tidak bersikap
keras.
Aspek-aspek perkembangan kepribadian anak
itu meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Depedency
dan self-image
2. Intifiative
vs built
Erik Erikson mengemukakan sesuatu teori
bahwa anak prasekolah mengalami suatu krisis perkembangan, karena mereka
menjadi kurang deponden, dan mengalami konflik antara ”intifiative vs guilt”.
Anak berkembang, baik secara fisik maupun kemampuan intelektual satu
perkembangan percaya diri untuk melakukan sesuatu.
Perkembangan moral
Pada masa ini, anak sudah
memiliki dasar tentang sikap moralitas terhadap kelompok sosial (orang tua
saudara dan teman sebaya). Melalui pengalaman berinteraksi dengan orang lain
akan belajar memahami tentang kegiatan atau perilaku mana yang baik / diterima
/ disetujui atau buruk / tidak boleh / ditolak / disetujui. Berdasarkan pemahaman
itu, maka pada masa itu anak harus dilatih atau dibiasakan mengenal bagaimana
dia harus bertingkah laku, seperti mencuci tangan sebelum makan, menggosok gigi
sebelum tidur, dan membaca basmalah sebelum makan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar