1. Tanda kehamilan yang tidak
pasti (uncertain signs)
a. Amenorrhea
Tidak ada
haid/terlambat haid pada wanita usia subur. Terlambat haid juga
dapat terjadi pada kondisi stress, pemakaian obat-obatan, penyakit kronis atau
gangguan kelenjar hipofisis-hipotalamus.
b. Mual (nausea) dan
muntah (vomitus)
Mual dan muntah disebabkan karena adanya peningkatan kadar hormon hCG dari plasenta dan karena motilitas lambung menurun akibat meningkatnya kadar hormon progesterone dalam darah.
c. Mastodinia
Rasa kencang dan nyeri
pada payudara yang disebabkan oleh payudara membesar. Pembesaran payudara
disebabkan oleh stimulasi hormon estrogen, progesterone, hormon plasenta
laktogen (HPL), dan sedikit prolaktin. Mastodinia dapat pula terjadi
pada masa pra-menstruasi.
d. Quickening
Persepsi gerakan janin
yang pertama kali dirasakan oleh ibu. 18 minggu pada multigravida, 20 minggu
pada primigravida. Ada yang disebut dengan pseudocysis yaitu
keadaan dimana seorang wanita mengalami hamil palsu.
e. Poliuria
Frekuensi miksi bertambah terutama pada waktu malam hari. Keluhan ini disebabkan karena uterus yang membesar mendesak vesica urinaria sehingga daya tampung vesica urinaria berkurang.
Frekuensi miksi bertambah terutama pada waktu malam hari. Keluhan ini disebabkan karena uterus yang membesar mendesak vesica urinaria sehingga daya tampung vesica urinaria berkurang.
f. Konstipasi
Ini terjadi karena
pengaruh progesteron yang menyebabkan relaksasi otot polos usus, menyebabkan
tonus otot polos berkurang, sukar kontraksi sehingga sukar BAB.
g. Perubahan Berat Badan
Pada kehamilan 2-3
bulan sering terjadi penurunan berat badan karena mual dan muntah dan nafsu
makan berkurang. Setelah lebih dari 3 bulan berat badan mulai meningkat karena
nafsu makan makin baik.
h. Suhu Basal Meningkat
Suhu basal adalah suhu
yang diukur pada pagi hari sebelum melakukan aktivitas. Pada orang normal suhu
basal berada pada kisaran 36,5-370C, pada saat ovulasi terjadi
kenaikan sebesar 0,50C. Jika terjadi kehamilan, sesudah ovulasi suhu
tetap tinggi terus antara 37,2-37,80C (selama lebih dari 3 minggu).
Kenaikan suhu basal ini disebabkan karena efek thermogenik progesteron.
i. Pigmentasi
Muncul pada minggu
ke-16 kehamilan. Terjadinya pigmentasi disebabkan karena stimulasi MSH (Melanocyte
Stimulating Hormone). Pigmentasi ditandai dengan :
· Cloasma
Gravidarum : deposit pigmen yang berlebihan pada pipi, hidung dan dahi
· Striae
gravidarum : perubahan warna seperti jaringan parut pada kulit daerah abdomen ,
garis-garis hitam (linea nigra). Kadang-kadang terjadi teleangiektasia karena
pengaruh estrogen yang tinggi.
j. Perubahan
Mammae
Akibat stimulasi
hormon Prolaktin dan HPL, sehingga dengan pemijatan ringan dapat mengeluarkan
kolostrum pada usia kehamilan > 16 minggu.
k. Perubahan pada Organ
Pelvis
· Livide
(kebiruan) pada cerviks uteri dan dinding vagina. Karena sirkulasi bertambah
tetapi aliran balik berkurang sehingga terjadi bendungan vena pada bulbus
vestibule vagina (Chadwick sign : dinding vagina kebiru-biruan),
demikian halnya dengan dinding vagina bagian dalam juga mengalami hal serupa (Jacquimier’s
sign).
· Munculnya Heggar’s
sign yaitu perlunakan daerah isthmus uteri atau segmen bawah rahim
sehingga daerah tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan uterus
mudah difleksikan.Tanda ini mulai terlihat pada minggu ke-6 dan menjadi nyata
pada minggu ke-7 sampai dengan minggu ke-8.
· Munculnya Ladin’s
sign yaitu suatu pelembutan atau perlunakan yang terjadi pada daerah cervicouterine
junctionatau bagian tengah dinding uterus bagian dalam.
· McDonald’s
sign yaitu fundus uteri menjadi lebih mudah untuk difleksikan dari
bagian cervix yang biasanya terjadi pada minggu ke-7 sampai 8 kehamilan.
· Goodell’s
sign yaitu pelembutan atau perlunakan pada bagian cerviks uteri .
· Terjadinya
pelembutan atau perlunakan yang tidak merata pada tempat terjadinya
implantasi (Vorn Fernwald’s sign) atau jika tempat
implantasinya di daerah cornu uteri maka akan terjadi pembesaran asimetris pada
tempat implantasinya dan kemudian menimbulkan perlunakan dengan pemeriksaan
toucher (Piscasek’s sign)
l. Pembesaran
perut
Nyata setelah minggu
ke-6 karena pada saat ini uterus telah keluar dari rongga pelvis dan menjadi
organ rongga perut.
m. Epulis
Di bawah pengaruh
estrogen dan progesteron, gusi mengalami pembengkakan sehingga mudah berdarah.
2. Tanda kehamilan pasti (certain
signs)
a. Adanya denyut jantung janin (DJJ)
Adanya DJJ dapat
diketahui sebagai berikut :
· Stetoskop
Laennec pada minggu ke-17 sampai 18
· Stetoskop
ultrasonik/Doppler pada minggu ke-12
· USG pada
minggu ke-7 sampai ke-8
· Fetal
EKG, dapat direkam pada minggu ke-12
b. Pemeriksaan USG (ultrasonografi)
Pada minggu ke-6
sampai ke-7 dapat dilihat gestasional sac, minggu ke-7 sampai 8 dilihat dan
didengar DJJ, minggu ke-8 sampai 9 dilihat gerakan janin, minggu ke-9 sampai 10
dilihat plasenta, dan pada minggu ke-12 sudah dapat diukur diameter biparietal
kepala janin untuk menentukan HPL
c. Palpasi
Yang harus ditentukan
adalah outlet janin , biasanya menjadi jelas setelah minggu
ke-22.
d. Rontgenografi
Gambaran tulang-tulang
janin tampak setelah minggu ke-12 sampai minggu ke-14. Pemeriksaan ini
dilakukan hanya atas indikasi yang mendesak sekali janin sangat peka terhadap
sinar X.
e. Tes Laboratorium
Yang paling popular
adalah tes inhibisi koagulasi yaitu mendeteksi adanya hCG yang dibentuk oleh
sinsitiotrofoblas dalam urin. Tes deteksi hCG yang terkenal adalah PP test.
PERUBAHAN ENDOKRIN PADA KEHAMILAN
Perubahan fisiologi pada kehamilan dikendalikan oleh perubahan
sekresi hormon.
a. Progesteron
Corpus Luteum pada
ovarium menyediakan progesteron sampai usia kehamilan 10 minggu. Setelah itu
produksi progesteron plasenta mendominasi sistem ibu. Progesteron aktif di
dalam uterus, dimana progesteron memelihara bagian desidua uterus dan
merelaksasi otot polos miometrium. Progesteron juga memiliki efek perifer pada
otot polos vaskuler dan organ lain harus beradaptasi terhadap kebutuhan saat
kehamilan
b. Estrogen
Estrogen utama dalam
kehamilan adalah estriol. Pada awal kehamilan, kadar estron dan estradiol
meningkat, tetapi kadar estriol belum meningkat sampai minggu ke-9. Estrogen
memiliki efek merangsang pertumbuhan, dan secara mencolok mendorong pertumbuhan
endometrium. Estrogen juga merangsang retensi cairan dan meningkatkan kemampuan
jaringan ikat menahan air dengan mempengaruhi komposisi jaringan tersebut.
c. Human Chorionic
Gonadotropin (hCG)
hCG mula-mula diproduksi
oleh sel lapisan luar blastokista yang kemudian sel ini berdiferensiasi menjadi
trofoblas, dan kemudian menjadi plasenta. Sinsitiotrofoblas yang berkembang
dari trofoblas terus menghasilkan hCG. Biasanya hCG didalam sirkulasi darah ibu
pada usia kehamilan 8-10 minggu pasca fertilisasi. Pembentukan hCG maksimal
pada 60-90 hari, kemudian turun ke kadar rendah yang menetap selama kehamilan.
hCG memiliki sifat
dapat merangsang hormon tiroksin dari kelenjar tiroid, mempengaruhi nafsu makan
dan pengendapan lemak, dan juga memepengaruhi rasa haus dan pengeluaran
antidiuretik hormon (ADH). Selain itu hCG juga dapat meningkatkan pertumbuhan
miometrium dan menghambat kontraktilitas otot polos termasuk otot polos
miometrium.
d. Human Placental Lactogen
(hPL)
hPL merupakan hormon
protein yang diproduksi secara eksklusif oleh plasenta. Seiring dengan
penurunan kadar hCG, terjadi peningkatan sekresi hPL. hPL bersifat antagonistik
terhadap insulin dan menyebabkan peningkatan glukosa darah (hiperglikemik).
Efek diabetogenik hPL menyebabkan perubahan metabolisme glukosa dan lemak yang
menguntungkan bagi janin.
e. Relaksin
Hormon ini mungkin
disintesis di ovarium dan disimpan dalam plasenta. Kadar relaksin paling tinggi
pada trimester I kehamilan. Relaksin memiliki peran dalam pelunakan ligamentum
elastik tulang-tulang pelvis dan telah digunakan secara klinis pada pematangan
serviks selama induksi kehamilan. Peran pasti relaksin pada kehamilan belum
jelas, tetapi zat ini nampaknya dapat menghambat aktivitas uterus pada awal
kehamilan.
f. Hormon adrenal
dan hipofisis
Ukuran dan aktivitas
kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan. Estrogen merangsang pembentukan
kortisol oleh adrenal dengan menghambat metabolisme kortisol. Peningkatan kadar
kortisol dalam darah dapat menimbulkan efek positif pada penyakit tertentu
seperti artitis reumatoid dan ekzema. Produksi prolaktin hipofisis juga
meningkat secara cepat sebagai akibat rangsangan estrogen pada wanita hamil.
g. Hormon Tiroksin
Estrogen, hCG dan perubahan
fungsi hepar dan ginjal menyebabkan kadar T3 dan T4 dan
globulin pengikat tiroksin (tiroksin binding globulin) berubah. Keadaan
hamil menjadi mirip dengan kondisi hipertiroidisme pada beberapa aspek misalnya
terjadi peningkatan suhu tubuh, peningkatan nafsu makan, dan peningkatan rasa
lelah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar