Tuty Andriani Blog Viewer

Kamis, 04 Juni 2015

Tanda pasti dan tidak pasti kehamilan



1.      Tanda kehamilan yang tidak pasti (uncertain signs)
a.      Amenorrhea
Tidak ada haid/terlambat haid pada wanita usia subur.  Terlambat haid juga dapat terjadi pada kondisi stress, pemakaian obat-obatan, penyakit kronis atau gangguan kelenjar hipofisis-hipotalamus.
b.      Mual (nausea) dan muntah (vomitus)

Mual dan muntah disebabkan karena adanya peningkatan kadar hormon hCG dari plasenta dan karena motilitas lambung menurun akibat meningkatnya kadar hormon progesterone dalam darah.
c.       Mastodinia
Rasa kencang dan nyeri pada payudara yang disebabkan oleh payudara membesar. Pembesaran payudara disebabkan oleh stimulasi hormon estrogen, progesterone, hormon plasenta laktogen (HPL), dan sedikit prolaktin.  Mastodinia dapat pula terjadi pada masa pra-menstruasi.
d.      Quickening
Persepsi gerakan janin yang pertama kali dirasakan oleh ibu. 18 minggu pada multigravida, 20 minggu pada primigravida. Ada yang disebut dengan pseudocysis yaitu keadaan dimana seorang wanita mengalami hamil palsu.
e.      Poliuria

Frekuensi miksi bertambah terutama pada waktu malam hari. Keluhan ini disebabkan karena uterus yang membesar mendesak vesica urinaria sehingga daya tampung vesica urinaria berkurang.
f.        Konstipasi
Ini terjadi karena pengaruh progesteron yang menyebabkan relaksasi otot polos usus, menyebabkan tonus otot polos berkurang, sukar kontraksi sehingga sukar BAB.
g.      Perubahan Berat Badan
Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan karena mual dan muntah dan nafsu makan berkurang. Setelah lebih dari 3 bulan berat badan mulai meningkat karena nafsu makan makin baik.
h.      Suhu Basal Meningkat
Suhu basal adalah suhu yang diukur pada pagi hari sebelum melakukan aktivitas. Pada orang normal suhu basal berada pada kisaran 36,5-370C, pada saat ovulasi terjadi kenaikan sebesar 0,50C. Jika terjadi kehamilan, sesudah ovulasi suhu tetap tinggi terus antara 37,2-37,80C (selama lebih dari 3 minggu). Kenaikan suhu basal ini disebabkan karena efek thermogenik progesteron.
i.        Pigmentasi
Muncul pada minggu ke-16 kehamilan. Terjadinya pigmentasi disebabkan karena stimulasi MSH (Melanocyte Stimulating Hormone). Pigmentasi ditandai dengan :

·         Cloasma Gravidarum : deposit pigmen yang berlebihan pada pipi, hidung dan dahi
·         Pada areola dan papilla mamae warna kulit menjadi lebih hitam


·         Striae gravidarum : perubahan warna seperti jaringan parut pada kulit daerah abdomen , garis-garis hitam (linea nigra). Kadang-kadang terjadi teleangiektasia karena pengaruh estrogen yang tinggi.
j.        Perubahan Mammae
Akibat stimulasi hormon Prolaktin dan HPL, sehingga dengan pemijatan ringan dapat mengeluarkan kolostrum pada usia kehamilan > 16 minggu.
k.       Perubahan pada Organ Pelvis
·         Livide (kebiruan) pada cerviks uteri dan dinding vagina. Karena sirkulasi bertambah tetapi aliran balik berkurang sehingga terjadi bendungan vena pada bulbus vestibule vagina (Chadwick sign : dinding vagina kebiru-biruan), demikian halnya dengan dinding vagina bagian dalam juga mengalami hal serupa (Jacquimier’s sign).
·         Munculnya Heggar’s sign yaitu perlunakan daerah isthmus uteri atau segmen bawah rahim sehingga daerah tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan uterus mudah difleksikan.Tanda ini mulai terlihat pada minggu ke-6 dan menjadi nyata pada minggu ke-7 sampai dengan minggu ke-8.
·         Munculnya Ladin’s sign yaitu suatu pelembutan atau perlunakan yang terjadi pada daerah cervicouterine junctionatau bagian tengah dinding uterus bagian dalam.
·         McDonald’s sign yaitu fundus uteri menjadi lebih mudah untuk difleksikan dari bagian cervix yang biasanya terjadi pada minggu ke-7 sampai 8 kehamilan.
·         Goodell’s sign yaitu pelembutan atau perlunakan pada bagian cerviks uteri .
·         Terjadinya pelembutan atau perlunakan yang tidak merata pada tempat terjadinya implantasi  (Vorn Fernwald’s sign) atau jika tempat implantasinya di daerah cornu uteri maka akan terjadi pembesaran asimetris pada tempat implantasinya dan kemudian menimbulkan perlunakan dengan pemeriksaan toucher (Piscasek’s sign)
l.        Pembesaran perut
Nyata setelah minggu ke-6 karena pada saat ini uterus telah keluar dari rongga pelvis dan menjadi organ rongga perut.
m.    Epulis
Di bawah pengaruh estrogen dan progesteron, gusi mengalami pembengkakan sehingga mudah berdarah.
2.      Tanda kehamilan pasti (certain signs)
a.    Adanya denyut jantung janin (DJJ)
Adanya DJJ dapat diketahui sebagai berikut :
·         Stetoskop Laennec pada minggu ke-17 sampai 18
·         Stetoskop ultrasonik/Doppler pada minggu ke-12
·         USG pada minggu ke-7 sampai ke-8
·         Fetal EKG, dapat direkam pada minggu ke-12
b.    Pemeriksaan USG (ultrasonografi)
Pada minggu ke-6 sampai ke-7 dapat dilihat gestasional sac, minggu ke-7 sampai 8 dilihat dan didengar DJJ, minggu ke-8 sampai 9 dilihat gerakan janin, minggu ke-9 sampai 10 dilihat plasenta, dan pada minggu ke-12 sudah dapat diukur diameter biparietal kepala  janin untuk menentukan HPL
c.    Palpasi
Yang harus ditentukan adalah outlet janin , biasanya menjadi jelas setelah minggu ke-22.
d.    Rontgenografi
Gambaran tulang-tulang janin tampak setelah minggu ke-12 sampai minggu ke-14. Pemeriksaan ini dilakukan hanya atas indikasi yang mendesak sekali janin sangat peka terhadap sinar X.
e.    Tes Laboratorium
Yang paling popular adalah tes inhibisi koagulasi yaitu mendeteksi adanya hCG yang dibentuk oleh sinsitiotrofoblas dalam urin. Tes deteksi hCG yang terkenal adalah PP test.
   
        PERUBAHAN ENDOKRIN PADA KEHAMILAN
Perubahan fisiologi pada kehamilan dikendalikan oleh perubahan sekresi hormon.
a.      Progesteron
Corpus Luteum pada ovarium menyediakan progesteron sampai usia kehamilan 10 minggu. Setelah itu produksi progesteron plasenta mendominasi sistem ibu. Progesteron aktif di dalam uterus, dimana progesteron memelihara bagian desidua uterus dan merelaksasi otot polos miometrium. Progesteron juga memiliki efek perifer pada otot polos vaskuler dan organ lain harus beradaptasi terhadap kebutuhan saat kehamilan
b.      Estrogen
Estrogen utama dalam kehamilan adalah estriol. Pada awal kehamilan, kadar estron dan estradiol meningkat, tetapi kadar estriol belum meningkat sampai minggu ke-9. Estrogen memiliki efek merangsang pertumbuhan, dan secara mencolok mendorong pertumbuhan endometrium. Estrogen juga merangsang retensi cairan dan meningkatkan kemampuan jaringan ikat menahan air dengan mempengaruhi komposisi jaringan tersebut.


c.       Human Chorionic Gonadotropin (hCG)
hCG mula-mula diproduksi oleh sel lapisan luar blastokista yang kemudian sel ini berdiferensiasi menjadi trofoblas, dan kemudian menjadi plasenta. Sinsitiotrofoblas yang berkembang dari trofoblas terus menghasilkan hCG. Biasanya hCG didalam sirkulasi darah ibu pada usia kehamilan 8-10 minggu pasca fertilisasi. Pembentukan hCG maksimal pada 60-90 hari, kemudian turun ke kadar rendah yang menetap selama kehamilan.
hCG memiliki sifat dapat merangsang hormon tiroksin dari kelenjar tiroid, mempengaruhi nafsu makan dan pengendapan lemak, dan juga memepengaruhi rasa haus dan pengeluaran antidiuretik hormon (ADH). Selain itu hCG juga dapat meningkatkan pertumbuhan miometrium dan menghambat kontraktilitas otot polos termasuk otot polos miometrium.
d.      Human Placental Lactogen (hPL)
hPL merupakan hormon protein yang diproduksi secara eksklusif oleh plasenta. Seiring dengan penurunan kadar hCG, terjadi peningkatan sekresi hPL. hPL bersifat antagonistik terhadap insulin dan menyebabkan peningkatan glukosa darah (hiperglikemik). Efek diabetogenik hPL menyebabkan perubahan metabolisme glukosa dan lemak yang menguntungkan bagi janin.
e.      Relaksin
Hormon ini mungkin disintesis di ovarium dan disimpan dalam plasenta. Kadar relaksin paling tinggi pada trimester I kehamilan. Relaksin memiliki peran dalam pelunakan ligamentum elastik tulang-tulang pelvis dan telah digunakan secara klinis pada pematangan serviks selama induksi kehamilan. Peran pasti relaksin pada kehamilan belum jelas, tetapi zat ini nampaknya dapat menghambat aktivitas uterus pada awal kehamilan.
f.        Hormon adrenal dan hipofisis
Ukuran dan aktivitas kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan. Estrogen merangsang pembentukan kortisol oleh adrenal dengan menghambat metabolisme kortisol. Peningkatan kadar kortisol dalam darah dapat menimbulkan efek positif pada penyakit tertentu seperti artitis reumatoid dan ekzema. Produksi prolaktin hipofisis juga meningkat secara cepat sebagai akibat rangsangan estrogen pada wanita hamil.

g.      Hormon Tiroksin
Estrogen, hCG dan perubahan fungsi hepar dan ginjal menyebabkan kadar T3 dan T4 dan globulin pengikat tiroksin (tiroksin binding globulin) berubah. Keadaan hamil menjadi mirip dengan kondisi hipertiroidisme pada beberapa aspek misalnya terjadi peningkatan suhu tubuh, peningkatan nafsu makan, dan peningkatan rasa lelah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cute Red Bow Tie Pointer